top of page

Untuk melihat lebih banyak studi Alkitab dalam bahasa Indonesia, klik di sini.

5. The Resurrection Body

5. Tubuh Kebangkitan

Ada sesuatu yang spesial mengenai pulang ke rumah. Kita semua pernah mengalami seperti apa rasanya setelah berpergian, entahkah untuk liburan, pekerjaan, ataupun beberapa alasan lainnya, kemudian kembali ke rumah kepada suasana yang akrab. Ada suara, bau, dan pengingat-pengingat visual ketika kita berjalan kembali kepada lingkungan yang akrab. Perasaan yang sangat nyaman, perasaan berada di rumah. Bahkan kita berkata, mengenai beberapa hubungan, bahwa kita merasa seperti “di rumah” dengan seseorang. Apa yang benar-benar dimaksudkan ialah, bahwa orang tersebut membuat kita merasa bahwa kita dapat berbalik dan menjadi diri kita sendiri, seperti ketika kita ada di rumah. Saya teringat saat saya menulis hal ini, bahwa sekarang ini, banyak orang di seluruh dunia yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, terpaksa meninggalkan keluarga mereka karena beberapa hal, dan semua yang mereka sayangi. Setiap orang harus memiliki tempat beristirahat, sebuah tempat yang disebut rumah. Yesus menjanjikan kita, sebelum Dia meninggalkan dunia ini, bahwa Dia pergi untuk menyediakan tempat bagi kita. Sebuah tempat dimana kita akan tinggal bersama-sama dengan Dia, sebuah rumah yang tidak ada bandingannya. Rumah yang kita kenal dalam kehidupan ini, tidak peduli seberapa rendahnya, ataupun megahnya, akan pudar dibandingkan pada apa yang telah disediakan bagi umat kepunyaan-Nya.

 

Ketika saya masih seorang remaja, saya bekerja sebagai pencuci piring di sebuah kapal pesiar yang disebut Avalon. Kapal itu berlayar dari Inggris menuju Afrika Utara, mengunjungi Tangiers dan Casablanca di Morocco, beserta pula Gibraltar dan Spanyol. Suhu udara di atas 90 dan tidak ada AC di kapal dan kami bekerja selama berjam-jam. Bagian terburuk ialah saat saya bekerja di dapur kapal dimana tempat itu jauh lebih panas daripada di atas dek. Kami harus mengkonsumsi tablet garam setiap hari karena keringat yang berlebihan. Saya berkerja keras selama jam-jam yang panjang diikuti dengan waktu berpesta yang giat sesudahnya (saya belum menjadi seorang yang percaya kepada Kristus hingga beberapa tahun kemudian). Pelayaran hanya berlangsung selama dua minggu tetapi rasanya seperti lebih panjang dari itu karena harus bekerja keras. Teringat saya menangis ketika akhirnya kapal melintasi White Cliffs di Dover, Inggris; rumah hanya satu jam lagi! Itu merupakan saat yang khusus. Waktu saya berada di kapal dan jauh dari rumah sangatlah berat sehingga saya memutuskan bahwa saya tidak akan berpergian lagi! (Tentu saja, saya tidak memenuhi sumpah pribadi saya).

 

1) Apa kisah favorit Anda mengenai kembali ke rumah? Bagikan sebuah saat yang melekat dalam pikiran Anda, apa yang membuat kembali ke rumahnya rasanya begitu menyenangkan?

 

Ada kisah mengenai sepasang misionaris, pasangan Morrison, yang akhirnya kembali ke Amerika setelah melayani Kristus sebagai misionaris di Afrika. Di kapal yang sama juga ada Teddy Roosevelt, presiden Amerika kala itu, yang dalam perjalanan kembali dari Safari Afrika. Band dan parade terjadi di New York saat semua orang muncul di dermaga untuk menyambut Teddy ketika kapal trans-atlantiknya menepi di dermaga. Orang banyak dan wartawan sedang menunggu hanya untuk mengabadikan sekilas saat Teddy akhirnya kembali ke rumah. Pasangan Morrison sangat sedih saat mereka meninggalkan pelabuhan hari itu karena mereka hanya memiliki sedikit uang, yang hanya cukup untuk apartemen yang sederhana. Henry cukup sedih saat ia melihat sambutan yang diterima oleh Teddy Roosevelt. Dia memberitahukan isterinya bahwa pasti ada sesuatu yang salah, karena mereka telah memberikan 40 tahun hidup mereka bagi tugas misionaris Kristen, dan tidak ada yang cukup peduli bahkan untuk datang ke dermaga dan menyambut mereka kembali. Isterinya yang bijak memberitahukannya untuk berdoa kepada Tuhan mengenai hal itu. Sesaat kemudian ia kembali, dengan senyum berseri-seri di wajahnya, telah diingatkan oleh Tuhan, “Kamu belum tiba di rumah, Henry.”

 

Jika Anda pernah merasa letih dalam hidup ini, ingatkan dirimu, “Anda belum tiba di rumah.” Demikian juga, jika Anda mulai merasa puas dengan gaya hidup yang mudah dan menempatkan semua daya dan usaha untuk menikmati kenyamanan hidup ini, pikirkanlah mengenai hal ini: Ini bukanlah semua yang nyata. Ini bukanlah rumah yang kekal. Hidup ini singkat. Jika Anda menaruh kepercayaan kepada Kristus, waktunya akan tiba ketika Tuhan akan datang, dan kita akan keluar dari kemah ini dan menyisakan kemah yang terbongkar (2 Korintus 5:1-4), entahkah pada saat kepergian dari tubuh (kematian) atau ketika Tuan dan Tuhan kita kembali bagi kita sesuai dengan janji-Nya.

 

1"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yohanes 14:1-3).

 

Pada pelajaran terakhir, kita berbicara mengenai kedatangan Tuhan bagi gereja-Nya, mereka yang dilahirkan kembali oleh Roh. Kita membahas mengenai upah yang akan Dia berikan bagi karakter, kesetiaan dan pelayanan. Dalam pelajaran ini, kita akan melihat pada tubuh kebangkitan yang akan diberikan bagi orang percaya pada kedatangan Kristus. Tuhan mengenal milik kepunyaan-Nya (2 Timotius 2:19), dan pada kedatangan Kristus, Dia akan mengirim malaikat-malaikat-Nya dan mengumpulkan orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan yang cuma-cuma dari-Nya:

 

Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. (Matius 24:31).

 

Di sinilah letak perbedaan saya dari beberapa guru Injil yang mengajarkan bahwa ada dua kedatangan Kristus yang kedua, satu sebelum masa kesengsaraan atau penganiayaan dan satu lagi sesudahnya. Keyakinan saya ialah hanya ada satu kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Tidak ada di manapun dalam Kitab Suci bahwa kita diberitahukan mengenai dua kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada kedatangan Kristus, gereja diangkat bersama dengan Dia di awan-awan:

 

13Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 14Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. 15Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. 16Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 17sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1 Tesalonika 4:13-17).

 

Ayat di atas adalah ayat klasik mengenai pengangkatan gereja. Seperti yang telah kita katakan dalam pelajaran ini, kata pengangkatan tidak ditemukan dalam Alkitab. Kita mendapatkan “rapture” dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Latin Rapere yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani Harpazo. Kata ini secara harfiah berarti disambar. Diterjemahkan dalam Inggris pada ayat di atas dengan kata “diangkat” (ay. 17). Kejadian ini akan didahului oleh sebuah tanda (seruan keras) dari Tuhan Yesus sendiri. Saya penasaran kata-kata apakah yang akan diucapkan dari mulut-Nya dalam perintah keras. Perhatikanlah bahwa suara keras sangkakala akan terdengar juga. Barangsiapa yang meninggal (tertidur) dalam Kristus, dibawa bersama Kristus saat kedatangan itu (ay.14), dan dalam sekejap diubahkan, disatukan dengan tubuh mereka. Barangsiapa yang masih hidup saat itu akan melihat hal ini terjadi sebelum mereka sendiri diangkat bersama-sama dengan semua orang percaya di seluruh dunia.

 

2) Apakah arti penting atau tujuan dari menerima tubuh baru setelah roh kita pergi ke surga?

 

Kebangkitan Tubuh

 

Kejadian yang kita sebut sebagai pengangkatan gereja ini juga adalah kejadian yang sama dalam ayat kitab suci yang berbeda yang kita sebut sebagai kebangkitan. Pada pengangkatan gereja tubuh kita akan diubahkan dalam sekejap seperti tubuh Yesus ketika Dia dibangkitkan dari kematian. Paulus menuliskan pada gereja di Korintus mengenai kejadian yang sama dari kebangkitan orang mati:

 

50Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. 51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah (1 Korintus 15:50-52).

 

Perhatikan bahwa kejadian yang sama ini didahului oleh bunyi sangkakala dan kebangkitan orang mati. Tidak ada dua kebangkitan orang mati, pengangkatan dan kebangkitan adalah satu dan sama. Kemah duniawi kita, tubuh dosa yang kita semua miliki di dunia ini, akan diubahkan dalam sekejap. Kita diberitahukan bahwa perubahannya terjadi dalam “sekejap” (ay. 52). Kata Yunani yang digunakan adalah atomō, kita mendapatkan kata “atom” dalam bahasa Inggris dari kata ini. Ia menggambarkan sebuah partikel atom yang sekejap – seketika kita diubahkan. Kedua kalinya kata “diubah” digunakan dan hanya dalam bagian ini dari kitab suci. Kata Yunaninya ialah allagēsometha. Yang artinya mengubah, merubah, mentransformasi. Rasul Paulus memperkenalkan kejadian ini dengan menulis tentang apa yang terjadi pada benih. Mari kembali mundur sedikit di bagian ini dan mencoba untuk menjelaskan proses bagaimana kita sebagai orang Kristen menerima sebuah tubuh kemuliaan:

 

35Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" 36Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. 37Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.38Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. 39Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. 40Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. 41Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. 42Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan (1 Korintus 15:35-42).

 

Paulus menggunakan analogi benih. Dia berkata bahwa sebuah benih sangat membedakan tanaman yang akan tumbuh dari padanya. Dia mengatakan bahwa tubuh jasmani kita adalah sebuah benih yang ketika ditaburkan pada saat kematian tubuh, akan sangat diubahkan ketika zaman berdosa ini berakhir dan kebangkitan tubuh terjadi. Sebelum kita bergerak untuk membahas lebih lanjut mengenai kebangkitan tubuh, kita harus membahas mengenai bagaimana transformasi ini terjadi.

 

Kehidupan Allah Ditaburkan dalam Hati Kita

Ketika seseorang memberikan hidupnya kepada Kristus, sesuatu terjadi di dalamnya. Mereka diregenerasikan atau dilahirkan kembali oleh Roh. Yesus berkata bahwa tanpa pengalaman kelahiran baru atau dilahirkan dari atas ini, tidak ada seorang pun yang dapat melihat Kerajaan Allah:

 

Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3).

 

Rasul Petrus menuliskan, “yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (1 Petrus 1:3). Sebuah benih rohani mulai bertumbuh di dalam kita sejak saat itu, secara perlahan mengubah kita melalui firman Allah, ujian-ujian dan pengalaman-pengalaman kita, kepada gambar Kristus:

 

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. (1 Petrus 1:23).

 

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10).

 

Karakteristik dari benih yang hidup ini adalah kehidupan rohani yang lebih penuh, berkelimpahan, kekal dan tidak dapat binasa. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “hidup” dalam ayat di atas adalah kata zōē. Artinya: “untuk hidup”. Alkitab Studi Kata Kunci saya mengatakan mengenai kata ini:

 

Ia adalah istilah yang agak bersifat metafisika yang menunjukkan kekuatan utama hidup itu sendiri, prinsip penting yang menjiwai makhluk hidup. Zōē digunakan terutama dalam hubungannya dengan hidup kekal. Hidup ini adalah hidup Allah sendiri yang mana orang percaya beroleh bagian di dalamnya.”

 

Saya tidak mengerti bagaimana Firman dapat menjadi benih namun saya tidak meragukan kekuatan dari Firman. Allah mengucapkan Firman-Nya dan Dunia dijadikan. Sepanjang Kejadian pasal satu, ciptaan tercipta oleh karena Allah mengucapkan Perkataan-Nya. Sebagai contohnya, Allah berkata, “Jadilah terang,” dan terang itu pun jadilah (Kejadian 1:3). Perhatikanlah berapa kali kata-kata, “Dan Allah berfirman” ditulis. Ada kuasa yang besar dalam perkataan yang diucapkan oleh Allah.

 

Dalam ayat kita di 1 Korintus 15, Paulus mengatakan bahwa Allah adalah Sang Penentu apakah jadinya benih itu ketika ia bertumbuh (ay. 38). Dia berkata bahwa ada beberapa jenis yang berbeda dari tubuh jasmani di bumi; manusia, binatang, burung, dan ikan. Semua ciptaan jasmani yang lahir di bumi berasal dari benih. Saya melihat Paulus membuat dua analogi berbeda ketika dia berbicara mengenai sebuah benih:

 

Tubuh kebangkitan kita akan mampu untuk dikenali sebagaimana kita adanya. Dia berkata, 37“Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. (ay.37). Di dalam benih ada DNA dari tubuh jasmani. Jeruk tidak tumbuh dari benih apel. Ada kelangsungan hidup yang dibagikan antara benih dan tubuhnya kelak. Tubuh kebangkitan surgawi kita pun akan menjadi seperti benih dari tubuh duniawi ini. Kita akan mengenali satu dengan yang lainnya dalam tubuh kebangkitan kita.

 

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yohanes 3:2).

 

Sama seperti tubuh jasmani kita yang diwariskan dari Adam yang mana kita menjadi seperti dia, dalam cara yang sama kita akan menjadi seperti Adam terakhir, Tuhan Yesus Kristus, pada saat Kebangkitan. 49Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi (1 Korintus 15:49).

 

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Korintus 3:18).

 

Paulus mengatakan, akan ada beberapa tingkatan kemuliaan yang berbeda antara orang percaya yang terjadi dalam perubahan ini. Inilah yang dimaksud Yesus ketika Dia berkata, Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.” (Matius 13:43). Tubuh jasmani kita diciptakan oleh Allah untuk hidup dalam realitas jasmani, namun, tubuh ini ditebus dan diubahkan ke dalam tubuh rohani dan jasmani yang telah Tuhan rencanakan untuk dikenakan oleh kita. Rasul Paulus memberitahukan kita juga bahwa:

 

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa (1 Korintus 15:50)

 

Hidup yang kita terima dari Adam, tidak cukup bagi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga tanpa penambahan hidup yang kita terima dari Kristus – pemberian Allah. Saya percaya bahwa rencana Allah untuk umat manusia tebusan-Nya, Gereja dari Allah yang hidup, adalah agar orang-orang kudus sanggup untuk hidup dalam alam rohani dan juga alam jasmani, seperti yang Kristus lakukan dalam 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Kristus Yesus tidak meninggalkan tubuh-Nya di suatu tempat di bumi; Dia tinggal di surga dengan tubuh kebangkitan jasmani juga rohani. Bukankah benar bahwa Henokh, manusia Allah? Allah sangat menikmati persekutuannya sehingga Dia membawanya ke surga dalam tubuh jasmaninya:


Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah (Kejadian 5:24).

 

Kita dikisahkan hal yang sama dengan Elia. Dia pun diangkat ke surga dalam keadaan masih memakai tubuh jasmani (2 Raja-Raja 2:11). Beberapa berkata bahwa Henokh dan Elia adalah dua saksi yang bersaksi kepada dosa dunia seperti yang disebut dalam Kitab Wahyu (Wahyu 11:3). Dua pribadi ini harus mati satu kali (Ibrani 9:27), sehingga ada kemungkinan bahwa mereka datang dari surga untuk menyaksikan karunia Allah dan kemudian mereka dibunuh. Tentu saja, tiga setengah hari kemudian Allah membangkitkan mereka dari kematian untuk membangkitkan murka dari pengikut Anti Kristus (Wahyu 11:11).

 

Hidup rohani hanya terjadi pada saat kematian benih kehidupan jasmani kita yang ditanam; Tuhan Yesus Kristus adalah benih rohani surgawi yang memberikan hidup-Nya bagi kita seperti sebuah benih:

 

23Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 24Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah, 25Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. (Yohanes 12:23-25).

 

Mari lanjutkan pengajaran Rasul Paulus sehubungan dengan hal ini dalam surat satu Korintus:

 

Dalam bagian utama kita mengenai tubuh kebangkitan (1 Korintus 15:35-57), Paulus berbicara mengenai Adam, manusia pertama, menjadi benih yang hidup untuk melahirkan kita semua dalam gambarnya. Kemudian dia berkata bahwa Adam yang terakhir (Kristus) menjadi roh yang menghidupkan (ay. 45). Paulus telah mengatakan di awal bahwa apa yang terjadi pada Adam terjadi pada kita semua. Adam adalah perwakilan kita semua karena dialah kepala keserikatan dari seluruh umat manusia. Kelihatannya mungkin tidak adil bagi Anda sebab semua keturunannya mewarisi sifat dosanya. Hidup dari benih itu, sifat keberdosaan Adam, diteruskan kepada kita semua. Tetapi Kristus telah datang, Dialah yang menjadi kepala keserikatan bagi semua orang yang menerima pengampunan penuh dari-Nya. Dengan jalan ini, Allah membawa hidup Ilahinya melalui benih yang lain, yang sempurna dan bebas dari dosa. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 15:22). sama seperti Adam yang memberikan kita tubuh jasmani, dan sifat dosa bersama dengannya, Kristus juga memberikan kita benih hidup baru yang ditanamkan dalam hati kita. Dia datang untuk memberikan kita hidup!

 

Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. 43Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. 44Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan: 46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. 47Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. 48Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. 49Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. (1 Korintus 15:42-49).

 

3) Kata-kata atau kalimat apa yang menonjol bagi Anda dari bagian ini? Bagikan pemikiran Anda dengan yang lain mengenai gambaran tubuh kebangkitan ini.

 

Tubuh yang ditaburkan di tanah benar-benar berbeda dengan yang dibangkitkan. Tubuh kebangkitan kita akan dibangkitkan dalam keadaan kekal, yang tidak dapat binasa. Ia tidak akan aus, tua ataupun sakit dan terkena penyakit. Sebagaimana kita menerima hidup jasmani dari Adam, leluhur kita, demikian juga umat Kristiani memperoleh hidup rohani dari Adam terakhir. Kristus disebut juga Adam Terakhir, artinya kita tidak perlu menantikan yang lainnya lagi. Syukur kepada Tuhan, sama seperti kita telah memakai rupa Adam, kita pun akan memakai rupa kemuliaan Kristus.

 

50Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa 51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah 53Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. 54Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. 55Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 56Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Korintus 15:50-57).

 

Kita Akan Diubah.

 

Yang ada di dalam, suatu hari akan terungkap. Ia tidak akan sama dengan natur lama kita; Paulus mengatakan bahwa darah dan daging tidak dapat mewarisi kerajaan Allah (ayat 50). Ia tidak akan lagi yang dapat binasa tetapi yang tidak dapat binasa (ayat 53). Kita tidak akan mati; (tidak semua orang Kristen akan terpisah dari tubuhnya), akan ada beberapa yang diubahkan seketika itu juga tanpa melalui proses kematian. Ketika Kristus datang, dalam sekejap, sekedipan mata, kita akan diubahkan dari memiliki tubuh yang dapat binasa menjadi mengenakan tubuh yang tidak dapat binasa (ayat 51-52)

 

Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, 21yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. (Filipi 3:20-21).

 

Kata yang diterjemahkan menjadi mengubah ini dalam bahasa Yunani ialah kata Metaschēmatizō. Yang terdiri dari dua kata Yunani. Meta berarti perubahan tempat atau kondisi, dan schēma berarti wujud, atau bentuk luar. Mengubah berarti merubah bentuk luar atau penampilan sesuatu, membuat kembali, membentuk kembali.

 

4) Menurut Anda apa artinya memiliki tubuh yang kekal dan tidak dapat binasa? (1 Korintus 15:42). Menurut Anda apa yang dapat kita lakukan yang sebelumnya tidak dapat kita lakukan sampai titik itu?

 

Sebuah tubuh yang tidak dapat binasa berarti ia tidak akan menua atau pun sakit. Tubuh baru kita akan mulia sepanjang masa. Anda akan selalu memiliki kekuatan, muda, dan indah berseri-seri dengan kemuliaan Tuhan yang terpancar dari Anda. Saya percaya bahwa sama seperti Yesus yang menembus tembok di ruangan atas dimana pintu dikunci karena takut pada orang-orang Yahudi (Yohanes 20:19), kita juga akan mampu untuk melewati tembok dan berpergian seketika, tidak terikat oleh keadaan jasmani. Tubuh baru kita tidak akan terbatas hanya pada satu eksistensi. Kita tidak dapat memahamaninya sekarang, sebab kita terbatas dalam hidup ini, pada dimensi bumi. Sama seperti pohon oak yang besar tidak dapat dibandingkan dengan benih yang daripadanya ia bertumbuh, tubuh rohani kita pun akan melampaui apa yang dapat kita bayangkan. Kita tidak memiliki apapun juga untuk dibandingkan dengannya.

 

Paulus berkata bahwa tubuh baru kita akan seperti tubuh kemuliaan Kristus (Filipi 3:20). Pancaran yang akan menyertai kita akan berwibawa dan indah. Yesus berkata bahwa, “Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka” (Matius 13:43. Penekanan saya). Mereka yang oleh kehendak Kristus mendapatkan penghormatan dan rasa hormat itu dilahirkan oleh hikmat yang berasal dari atas. Akan ada kebaikan dan sukacita yang menjadi milik kita. Ia juga akan menjadi sebuah tubuh yang penuh dengan kekuatan (1 Korintus 15:43). Saya tidak berpikir bahwa ini berbicara mengenai kekuatan saja, sekalipun pasti akan merupakan bagian darinya. Menurut saya bahwa akan ada sebuah kuasa dan otoritas untuk mengerjakan mukjizat sebagaimana yang Yesus lakukan dan masih kerjakan. Kita akan berpartisipasi dengan-Nya bukan hanya untuk menyembah-Nya, tetapi juga untuk melakukan kehendak-Nya. Tubuh kita akan dibangkitkan dan kita akan melihat wajah-Nya dan diubahkan dalam gambaran-Nya. Nabi Daniel juga mengatakan mengenai masa tersebut dengan cara demikian:

 

1"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. 2Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. 3Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. (Daniel 12:1-3).

 

Daniel berkata bahwa hal ini akan terjadi pada waktu kesesakan besar seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tetapi pada waktu itu, setiap orang yang yang namanya tertulis dalam Kitab Allah – akan diluputkan. Saya percaya bahwa Daniel sedang berbicara mengenai pengangkatan orang-orang kudus pada masa terjadinya kesengsaraan dan kesesakan besar. Dalam sesi ke dua, Persiapan bagi Kekekalan, kita mengatakan bahwa salah satu hal yang dapat Anda bawa bersama dengan Anda ke surga ialah orang lain, dalam bagian ini kita diberitahukan bahwa mereka yang menginvestasikan hidupnya untuk membawa hidup orang lain kepada Kristus, akan seperti bintang-bintang selama-lamanya. Saya tidak dapat memahami apa artinya bercahaya seperti bintang, namun kedengarannya pastilah seperti upah yang sangat luar biasa, layak untuk usaha dan pengabdian saya bagi Kristus dalam hidup ini! Itulah yang Tuhan sedang lakukan di dalammu serta akan diperkenalkan melalui Anda dan akan sangat mulia, kepompong tubuh tua yang melemah ini akan memakai tubuh yang kekal, sama seperti Tuhan kita. Itu waktunya pulang ke rumah! Hari kelulusan! Tidak ada yang dapat menahan kita dalam kehidupan ini lagi. Jauh dari akhir yang dilihat ketika kita melihat kematian tubuh duniawi, akan ada sebuah permulaan baru yang mulia dimana suatu hari akan dimanifestasikan dalam tubuh secara jasmani seperti tubuh kebangkitan-Nya yang mulia, sebab Dia adalah buah sulung dan kita pun akan menjadi seperti Dia.

 

Doa: Tuhan, terima kasih karena menyediakan sebuah tempat bagi kami. Terima kasih untuk pesan mengenai tiket gratis ke surga bersama dengan-Mu. Biarlah semua yang mendengar dan membaca perkataan ini, tidak menundanya di kemudian hari, tetapi menanggapi tawaran pengampunan penuh atas dosa yang Engkau berikan. Biarlah terang-Mu bercahaya semakin terang di dalam kami. Amin.

 

Keith Thomas

Email: keiththomas7@gmail.com

Website untuk pelajaran gratis yang serupa: www.groupbiblestudy.com

 

 

 

bottom of page